Tunjungsekar berasal dari rangkaian kata tunjung berarti nama pohon bunga dan sekar yang berarti kembang/bunga,jadi dapat dimaknai Tunjungseka radalah Desa dengan Ikon/maskotnya berupaTanaman Bunga Tunjung/Tanjung. Filosofinya bahwa Tunjungsekar ini adalah suatu desa/kelurahan yang penduduknyaselalu ceria, mencintai keindahan, kedamaian dan kebahagiaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1987 tanggal 12 Juli 1987 tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang, maka Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang yang semula terdiri dari 3 kecamatan :

  1. Kecamatan Blimbing
  2. Kecamatan Klojen
  3. Kecamatan Kedungkandang

Pada bulan April 1988, dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk di Kota Malang, maka Kecamatan Lowokwaru terpisah dari Kecamatan Blimbing dengan membawahi 12 kelurahan, meliputi :

Kelurahan Tunjungsekar, Kelurahan Lowokwaru, Kelurahan Tasikmadu, Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Merjosari, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Tulusrejo, Kelurahan Jatimulyo dan Kelurahan Mojolangu.

Dengan terbitnya Perda Kota Malang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, TugasPokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kecamatan Dan Kelurahan Kota Malang sebagaimana diperbarui dengan Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan, maka Kelurahan mengalami perubahan Struktur dan tugas pokok dan fungsinya. Selama berdirinya Kelurahan Tunjungsekar (yang dulunya disebut desa) telah terjadi beberapa kali pergantian pimpinan sebagai berikut:

NO NAMA MASA BHAKTI SEBUTAN
1 JAKOEB HADI WINARNO (1946–1973) KEPALA DESA
2 R O P I ’I E   K (1975– 1982) KEPALA DESA
3 SOEWARNO, SH (1982– 1988) LURAH
4 ABDUL DJAMIL (1988– 1991) LURAH
5 R. SOEGIANTORO (1991–1999) LURAH
6 HARIADHI BUDI HANDOKO (1999– 2003) LURAH
7 Drs. RINO, MM. (2003– 2007) LURAH
8 Drs. PRAYITNO (2007–2014) LURAH
9 BAMBANG HERYYANTO, S.Sos, M.Si (2014 –2015) LURAH
10 ANDI AISYAH MUHSIN, S.STP, M.Si (2015 –2017) LURAH
11 H. SUBHAN EFFENDI, S.T,MAP (2017–Sekarang) LURAH